08 Agustus 2010

UNEG-UNEG DI BULAN RAMADHAN


Tamu agung akan segera datang, kita akan disibukkan dengan menghias tempat, membuat schedule acara, mempersiapkan banyak sarana dan prasarana untuk kenyamanan tamu kita.Ya sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba, Ramadhan bukanlah sekedar bulan, namun ia penuh dengan keistimewaan dan keberkahan. Hari-harinya dipenuhi dengan rahmat dan maghfiroh Allah SWT, setiap amalan kebajikan akan dilipat gandakan. Maka sudah selayaknyalah kalo kita perlakukan melebihi dari tamu Agung.

Bicara tentang Ramadhan ada beberapa uneg-uneg yang ingin saya sampaikan:
  • Bersilaturrahim. Sebelum masuk bulan ramadhan alahkah baiknya bila kita bisa bersilaturahim pada guru, sanak kerabat, teman dll. Kedatangan kita selain bertujuan untuk mempererat persaudaraan juga kita gunakan untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang mungkin kita sengaja ataupun tidak, agar kita bisa lebih siap baik lahir maupun bathin untuk melaksanakan segala bentuk ibadah di bulan Ramadhan.
  • Jangan ribut soal niat puasa. Di sebuah daerah pernah terjadi keributan hanya gara-gara lafal niat puasa yang di baca romadhoona atau romadhooni. Menurutku kalo bicara tentang niat maka mau di baca NA atau NI, niat puasa tetap sah-sah saja, nah kalo bicara kaidah bahasa maka terbaca NI, betul memang kata romadhon adalah isim ghoiru munshorif, tetapi dalam lafal niat puasa tersebut diterangkan bahwa yang di maksud romadhon adalah romadhon tahun ini (Romadhooni Haazdihissanati), maka terjadilah pengecualian.
  • Jangan balas dendam dalam berbuka. Berbukalah seperti kalo kita makan biasa di saat tidak menjalankan puasa. Berbukalah dengan setengah gelas air, atau beberapa biji kurma, kemudian makan nasi sesuai ukuran kita(berhenti sebelum kenyang) baru boleh minum bergelas-gelas. Tentang saur yang terpenting adalah setelah saur jangan langsung tidur, tidurlah di pertengahan siang sebelum masuk dhuhur. Silahkan dicoba niscaya badan lebih enak.
  • Jangan boros dalam berbuka. Penganut ajaran Mormonisme, sebuah sekte Kristiani, mereka ini rajin puasa seminggu sekali. Selama puasa, sejumlah pengeluaran yang biasa digunakan untuk makan itu mereka sumbangkan untuk kegiatan bakti sosial di seluruh dunia,  (termasuk Indonesia pernah mendapat 6 milyar rupiah dari dana ini). Mestinya jika kita tidak boros dan berlebihan kita bisa mempunyai dana yang lebih besar dari mereka, karena kita puasa 30 hari di bulan romadhon, puasa 6 hari  di bulan syawal, senin-kemis setiap minggu, dan masih banyak lagi, sedang mereka hanya seminggu sekali…..!
  • Tidak semuanya harus baru dan mewah. Di pertengahan bulan kadang karena ingin tampil beda dan juga dianggap mewah kita sibuk di mal untuk belanja beli pakaian dan untuk persiapan lebaran. Mestinya kita semakin sibuk beribadah, baca qur’an, beriktikaf, dan sebaigainya, karena Allaahpun semakin menjanjikan pahala (lailatulqodar).
  • Raihlah Lailatul Qodar(malam yang lebih baik dari seribu bulan), karena itu sangat mudah. Caranya dari awal romadhon hingga akhir romadhon selalu beribadah di malam harinya.
  • Jangan menjadi muslim yang musiman. Artinya kita rajin ibadah ketika bulan ramadhon aja. Ingatlah bahwa maut bisa menjemput kita, kapan saja dan dimana saja, bukan hanya di bulan romadhoon saja!
Ini sekedar uneg-uneg yang semuanya tak luput dari kesalahan, semoga ada manfaatnya. (Hadinoer/Harbun IT/Humas)

Tidak ada komentar: