13 Agustus 2016

6 Indikator Pengelolaan Kelas yang Berhasil

Pembaca sekalian, tulisan ini dibuat menyambut respon dari Ibu Ayu yang menanyakan mengenai indikator pengelolaan kelas yang berhasil. Uniknya melalui upaya menjawab pertanyaan beliau saya malah mendapat hal-hal yang baru. Salah satu yang membuat saya terkejut adalah perihal memberikan siswa konsekuensi, yang ternyata sama dengan mengancam siswa. Semuanya saya dapat dari situs teachers.net. silahkan menikmati indikator-indikator berikut ini.

  1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas
  2. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah.
  3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
  4. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab.
  5. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi.(stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
  6. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu, sedangkan disiplin bisa dipelajari

Ada dua hal yang membedakan antara guru yang berhasil dengan yang tidak.
  1. Guru yang kurang berhasil menghabiskan hari-hari pertama di tahun ajaran dengan langsung mengajarkan subyek mata pelajaran kemudian sibuk mendisiplinkan siswa selama setahun penuh.
  2. Guru yang efektif menghabiskan dua minggu pertama ditahun ajaran dengan meneguhkan prosedur.

»» Selengkapnya

29 November 2010

Menjadi Guru yang Dicintai

Jika seorang guru memiliki beberapa metode pengajaran yang baru dan memikat, maka ia akan menjadi seorang guru yang dirindukan oleh murid-muridnya. Mereka akan menerima pelajaran yang diberikan dengan hati senang dan antusias. Sehingga, ia menajdi seorang guru yang dicintai murid-muridnya, dan hendaknya dia juga menyayangi mereka. Tidak diragukan lagi, guru yang tidak memiliki sifat kasih terhadap murid, maka ia tidak akan bertahan lama menekuni profesi sebagai seorang guru –kecuali karena terpaksa. Ketenangan hati dan sifat menerima antara guru dan murid-muridnya adalah unsur terpenting dalam proses pendidikan yang sukses.

Pendapat Para Cendekiawan tentang Guru yang Dicintai
Daniel Comiza berpendapat bahwa guru yang dicintai adalah sosok yang menerima dengan tulus dan berbahagia –sebelum segala sesuatu- sebagai manusia. Hal ini akan menjadikan dirinya lebih bisa memahami murid-muridnya dan berinteraksi baik dengan mereka. Bahkan, ia akan bangga dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, serta senang dengan kondisi yang ada di sekitarnya. Hal itu diwujudkannya dengan membantu dan membimbing para murid dengan baik lagi tulus. Dan juga ia berinteraksi dengan semua orang dengan baik dan sikap mulia.
Flandrez berpendapat bahwa ada beberapa sifat yang harus dimiliki seseorang jika ia ingin menjadi seorang guru yang bangga dengan dirinya dan dicintai oleh murid-muridnya. Sifat yang paling dibutuhkannya adalah menerima orang lain, tenang atau bisa mengendalikan emosi, ramah, murah senyum, sabar, dan mampu untuk melakukan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Murze berpendapat bahwa guru yang dicintai adalah seorang guru yang memiliki sifat ramah dalam berinteraksi kepada sesama, memahami orang lain, menghormati tanggung jawab, disiplin dalam sikap dan tugas-tugasnya, dan mampu berinisiatif dan inovatif.
Sebuah penelitian di Amerika yang dilakukan oleh para ilmuwan Amerika, yang dipimpin oleh Hart Adams menegaskan bahwa ada tiga kelompok yang menjadi sebab seorang guru dicintai murid-muridnya. Tiga kelompok tersebiut adalah:
Kelompok pertama
  • Sikap tolong menolong dengan loyalitas tinggi
  • Menjelaskan pelajaran dengan baik
  • Menggunakan perumpamaan atau contoh dalam menjelaskan.
Kelompok kedua
  • Berbudi pekerti baik
  • Cerdas dan cekatan
  • Mampu membuat suasana di dalam kelas menjadi hangat dan menyenangkan
Kelompok ketiga
  • Arif dan lemah lembut terhadap murid-muridnya
  • Peka terhadap perasaan murid-muridnya
  • Merasa bahwa murid-muridnya adalah teman-temannya
Dr. Kamal Dasuki dalam bukunya yang berjudul “Belajar dan Mengajar” menjelaskan tentang beberapa simpulan dari berbagai riset yang dilakukan oleh para peneliti Barat yang diberi tajuk “Siapakah guru yang dicintai menurut para murid?” Diantara penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Riset yang dilakukan Robert Rowen. Dia berpendapat bahwa guru yang dicintai tidak boleh tidak harus melakukan hal-hal berikut ini:
  • Menjadikan pengajaran sebagai sesuatu yang dirindukan.
  • Menguasai dengan sangat baik materi pelajaran yang menjadi spesifikasinya.
  • Mampu berbicara dengan semangat dan penuh antusiasme.
  • Mampu menyusun dan menertibkan materi ilmiah.
  • Memotivasi dan mensupport murid-muridnya.
  • Memiliki jiwa humoris.
  • Perhatian terhadap murid-muridnya.
  • Kata-katanya mampu memberikan kenyamanan dalam jiwa.
  • Bersih dan rapi dalam berpakaian.
Riset yang dilakukan Donale Viera menjelaskan, bahwa guru yang dicintai adalah orang yang:
  • Menjadikan pengajaran sebagai sesuatu yang dirindukan
  • Mengenal dan memahami pelajaran diajarkan dengan baik
  • Logis dalam tugas-tugasnya
  • Memberikan kesempatan kepada murid untuk berdiskusi dan bertanya
  • Memberikan jawaban-jawaban yang masuk akal
  • Penjelasannya mudah dipahami
  • Tidak melukai hati murid-muridnya
  • Memiliki jiwa humoris
Sedangkan Lamzon dalam risetnya menyebutkan bahwa seorang guru akan dicintai bila ia memiliki karakter:
  • Sangat mendalami materi yang menjadi spesifikasinya
  • Memiliki ketrampilan yang baik dalam mengajar
  • Memiliki jiwa yang memikat dalam menjelaskan pelajaran
  • Moderat dan tidak memihak
  • Mampu berinteraksi baik dengan murid-muridnya
  • Memiliki sifat ikhlas dan jujur
  • Humoris
  • Penampilannya rapi dan bersih
Kemudian, Hart juga menambahkan bahwa guru yang dicintai adalah guru yang memiliki sifat:
  • Menjelaskan pelajaran dengan gamblang dan menggunakan contoh
  • Berjiwa humoris dan periang
  • Sosok yang penuh kasih, hingga kita merasa bahwa dia menjadi bagian dari keluarga kita
  • Mampu menggairahkan murid untuk giat belajar.
  • Menghormati tata tertib dalam kelas dan menghargai murid-muridnya
  • Memperhatikan murid-muridnya dan memahami keadaan mereka.
  • Tidak memihak dan bersikap moderat.
  • Tidak pemarah
  • Sabar, penuh kasih-sayang dan peka terhadap lingkungan
  • Adil dalam bersikap dan memberikan penghargaan kepada murid-muridnya
Itulah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para cendekiawan tentang beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia senantiasa dicintai oleh murid-muridnya.
Sekarang, bagaimana dengan Anda wahai para guru? Adakah keinginan dalam diri Anda untuk menjadi guru yang dicintai oleh murid-muridnya sepanjang masa? Dan seberapa banyak sifat atau karakter yang saya tulis di atas yang kini Anda miliki?

Diambil dari blog Abdul Hakim
»» Selengkapnya

28 Oktober 2010

2 Resep Mengelola Perilaku Siswa

Sebagai seorang guru, dalam keseharian di tangan kitalah tanggung jawab untuk mengelola perilaku siswa. Baik atau buruk perilaku siswa, tugas kita lah untuk merubah yang buruk dan memelihara hal yang baik dari siswa. Dalam beberapa tahun terakhir saya sebagai guru saya menemukan 2 resep yang bisa saya bagi dengan anda.

Tegas
Mohon bedakan tegas dan galak apalagi kejam, tegas berarti melakukan kewenangan kita sebagai guru agar siswa mau mengikuti peraturan atau disiplin yang telah digariskan di kelas dan di sekolah.
Tegas kepada perilaku siswa yang mengganggu iklim di kelas. Hal ini penting karena kepentingan bersama di kelas adalah untuk belajar dan mengajar.
Tegas kepada perilaku siswa bukan kepada siswanya. Jika kita tegas kepada siswa yang terjadi maka hanya kepada siswa-siswi tertentu lah kita akan tegas, dan bukan pada perilakunya. Tidak heran jika banyak kelas yang didalamnya ada ‘trouble maker’ sebutan itu ada karena guru tidak jeli kepada perubahan kecil ke arah lebih baik yang diperbuat oleh siswa terlanjur mendapat cap.

Sabar
Sikap sabar diperlukan karena kita percaya bahwa siswa cepat atau lambat akan berubah perilakunya buruknya. Banyak guru yang memilih mendidik dengan hati dan bukan dengan amarah. Hal ini karena mereka percaya bahwa apa yang mereka lihat dari siswa mereka sekarang belum tentu menjadi hal yang kekal saat siswa sudah menjadi dewasa nanti.
Sabar juga bisa berarti doa, saat melihat perilaku yang kurang dari siswa, jika yang kita lakukan adalah menyumpah dalam hati maka umpatan kita malah akan menjadi kenyataan. Bersikap sabar juga bisa berarti mendoakan yang terbaik bagi siswa, mendoakan perubahan sekecil apapun itu dari siswa kita dikelas.
Sabar membuat hari-hari kita sebagai guru menjadi lebih ringan dan lebih mudah. Sebaliknya jika kita tidak mempunyai kesabaran maka yang terjadi dalam banyak kesempatan sebagai guru yang kita lakukan hanya sibuk mengeluh dan mempertanyakan ‘kenapa’ dan ‘mengapa’ banyak sekali kekurangan di kelas kita. Bayangkan, maka hari-hari kita akan diisi oleh rasa pesimis dan lupa akan inovasi.
»» Selengkapnya

13 Agustus 2010

10 Ciri Guru Profesional

1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik  untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.

Disarikan dari situs Apple for the teacher

Ditulis oleh Agus Sampurno, Guru SD Global Jaya
»» Selengkapnya

08 Agustus 2010

UNEG-UNEG DI BULAN RAMADHAN


Tamu agung akan segera datang, kita akan disibukkan dengan menghias tempat, membuat schedule acara, mempersiapkan banyak sarana dan prasarana untuk kenyamanan tamu kita.Ya sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba, Ramadhan bukanlah sekedar bulan, namun ia penuh dengan keistimewaan dan keberkahan. Hari-harinya dipenuhi dengan rahmat dan maghfiroh Allah SWT, setiap amalan kebajikan akan dilipat gandakan. Maka sudah selayaknyalah kalo kita perlakukan melebihi dari tamu Agung.

Bicara tentang Ramadhan ada beberapa uneg-uneg yang ingin saya sampaikan:
  • Bersilaturrahim. Sebelum masuk bulan ramadhan alahkah baiknya bila kita bisa bersilaturahim pada guru, sanak kerabat, teman dll. Kedatangan kita selain bertujuan untuk mempererat persaudaraan juga kita gunakan untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang mungkin kita sengaja ataupun tidak, agar kita bisa lebih siap baik lahir maupun bathin untuk melaksanakan segala bentuk ibadah di bulan Ramadhan.
  • Jangan ribut soal niat puasa. Di sebuah daerah pernah terjadi keributan hanya gara-gara lafal niat puasa yang di baca romadhoona atau romadhooni. Menurutku kalo bicara tentang niat maka mau di baca NA atau NI, niat puasa tetap sah-sah saja, nah kalo bicara kaidah bahasa maka terbaca NI, betul memang kata romadhon adalah isim ghoiru munshorif, tetapi dalam lafal niat puasa tersebut diterangkan bahwa yang di maksud romadhon adalah romadhon tahun ini (Romadhooni Haazdihissanati), maka terjadilah pengecualian.
  • Jangan balas dendam dalam berbuka. Berbukalah seperti kalo kita makan biasa di saat tidak menjalankan puasa. Berbukalah dengan setengah gelas air, atau beberapa biji kurma, kemudian makan nasi sesuai ukuran kita(berhenti sebelum kenyang) baru boleh minum bergelas-gelas. Tentang saur yang terpenting adalah setelah saur jangan langsung tidur, tidurlah di pertengahan siang sebelum masuk dhuhur. Silahkan dicoba niscaya badan lebih enak.
  • Jangan boros dalam berbuka. Penganut ajaran Mormonisme, sebuah sekte Kristiani, mereka ini rajin puasa seminggu sekali. Selama puasa, sejumlah pengeluaran yang biasa digunakan untuk makan itu mereka sumbangkan untuk kegiatan bakti sosial di seluruh dunia,  (termasuk Indonesia pernah mendapat 6 milyar rupiah dari dana ini). Mestinya jika kita tidak boros dan berlebihan kita bisa mempunyai dana yang lebih besar dari mereka, karena kita puasa 30 hari di bulan romadhon, puasa 6 hari  di bulan syawal, senin-kemis setiap minggu, dan masih banyak lagi, sedang mereka hanya seminggu sekali…..!
  • Tidak semuanya harus baru dan mewah. Di pertengahan bulan kadang karena ingin tampil beda dan juga dianggap mewah kita sibuk di mal untuk belanja beli pakaian dan untuk persiapan lebaran. Mestinya kita semakin sibuk beribadah, baca qur’an, beriktikaf, dan sebaigainya, karena Allaahpun semakin menjanjikan pahala (lailatulqodar).
  • Raihlah Lailatul Qodar(malam yang lebih baik dari seribu bulan), karena itu sangat mudah. Caranya dari awal romadhon hingga akhir romadhon selalu beribadah di malam harinya.
  • Jangan menjadi muslim yang musiman. Artinya kita rajin ibadah ketika bulan ramadhon aja. Ingatlah bahwa maut bisa menjemput kita, kapan saja dan dimana saja, bukan hanya di bulan romadhoon saja!
Ini sekedar uneg-uneg yang semuanya tak luput dari kesalahan, semoga ada manfaatnya. (Hadinoer/Harbun IT/Humas)
»» Selengkapnya